Senin, 30 Maret 2015

Jatuh Itu Perlu


Bismillah.
What do you think if you 'fall' from high position?
Jatuh, bukan artian sebenarnya. Ketika lu adalah orang yang bisa ini, bisa itu, ahli ini, ahli itu. Ketika lu selalu teratas dalam suatu/ berbagai hal, maka lu perlu jatuh.
Seringkali kita merasa saat kita lagi jatuh itu, saat biasanya hukum –gue-selalu-bisa-mendapatkan-apa-yang-gue-mau ga lagi berlaku, kita langsung minder. Down. Ngedrop. Berasa gak punya apa-apa. Gak bisa apa-apa.
Langsung ngerasa, katakanlah, “Oh ternyata gue gabisa. Seorang gue coy! Gue! Seorang gue dikalahin! Punya apa gue punya apaa… Oh Tuhaaan”. Lebay over. Haha. Tapi gak jauh-jauh lah dari itu. Contohnya aja nih, seorang anak yang nilainya selalu 100, 90, serendah-rendahnya 85 itupun jaarang beut, sebuat aja T (Tata haha AMIN). Ketika si T dapet nilai 80 aja, apa yang dia rasain?
Mental dia belum terasah buat di posisi bawah. Maka sekalinya dia dibawah, dia langsung tekapar~ #ea. Mindset dia langsung keruh. Negatif. Ah udahlah, gue yang biasanya bisa aja dah gabisa. Gitu. Padahal kalo dia terus belajar aja, nilai dia bisa kedongkrak lagi. Padahal ya, inilah kehidupan. Kadang diatas, kadang dibawah. Kadang pasang, kadang surut. Kadang hitam, kadang putih. Ya gak? Dunia ini gak sebatas ruang lingkup kehidupan lu doang! Jenjang atas itu lebih keras dan masih panjang. Kalo lu terus-terusan belum terbiasa dan gak kuat berada di posisi bawah, gimana lu bisa bertahan nanti? Gitu tuh. Azek.

Senin, 16 Maret 2015

Sudut Pandang

Bismillah.
Kadang, ga semua kejadian, peristiwa, pribadi orang, masalah-masalah, atau apapun itu bisa langsung kita nilai dari kasat mata
Liat dari kulit doang, liat dari luar doang, liat satu kali doang
Sok tahu menilai, menyimpulkan macam-macam
Terus akhirnya, kesimpulan yang kita tarik malah salah
Gak jarang berbanding terbalik sama kenyataan
Lama-lama jadi gosip, desas-desus kosong tanpa makna
Gak bisa seegois itu hey, mengambil kesimpulan!
Ibarat kue dengan dekorasi yang keliatannya berantakan
Tapi rasanya? Siapa yang tahu kan?
Lantas apa kita bisa langsung menilai rasa dari dekorasinya?
Why you are too short to think, hey?
Bisa jadi rasa kue itu enak, punya paduan rasa yang menarik
BEDA dari yang lain
Kalo bisa lebih istimewa kenapa enggak?
Sudut pandang itu bukan cuma satu
Bukan cuma milikmu,
Masih banyak sudut sudut lain yang perlu kamu jelajahi -.-
Paham?
So,
Belajarlah menilai dari pendapat semua orang,
Jangan dari pendapat sendiri,
dan pelajari dahulu sesuatu yang mau kau tarik kesimpulannya
Menilailah dengan profesional!
.
.
.

#haha